KOLOID PADA HAIRSPRAY
Koloid merupakan campuran 2 fase yang terdiri dari fase
terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi merupakan zat yang
didispersikan dan bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan medium untuk
mendispersikan disebut medium pendispersi dan berisfat kontinu. Wujud
(fase) koloid terdiri dari padat, cair dan gas. Setiap zat (padat, cair dan
gas) dapat menjadi medium pendispersi gas, ataupun fase terdispersi. Koloid
mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh koloid dalam
kehidupan sehari-hari adalah hairspray.
Hairspray
merupakan jenis koloid dengan fase terdispersi cair dan medium pendispersi gas
atau disebut emulsi gas/aerosol cair. Emulsi gas seperti hairspray dapat membentuk system koloid atau menghasilkan semprot
aerosol yang diperlukan, namun dibutuhkan bantuan bahan pendorong/ propelan
aerosol, antara lain; CFC (klorofuorokarbon atau Freon). Penggunaan CFC pada
produk aerosol disukai karena tidak beracun, tidak korosif dan tidak mudah
terbakar. Hairspray jika disemprotkan di udara, titik-titik zat cair
akan tersebar di udara membentuk koloid aerosol. Aerosol cair yang terjadi
secara alami.
Koloid pada
hairspray juga mempunyai sifat seperti sol liofob, ciri-ciri sifat sol liofob
adalah tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium
pendisperinya, memiliki muatan positif atau negative, partikel-partikel sol
liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya (muatan partikel diperoleh dari
adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik), viskositas sol liofob
hampir sama dengan viskositas medium pendispersi, mudah menggumpal dengan
penambahan elektrolit karena mempunyai muatan, irreversibel artinya sol liofob
yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi sol, memberikan efek Tyndall
yang jelas, dan akan bergerak ke anode atau katode (tergantung jenis muatan
partikel). Sol liofob pada hairspray yaitu fase pendispersinya sedikit sekali
menyerap medium pendispersi. Medium dari sol liofob akan diuapkan atau
digumpalkan dengan larutan elektrolit, sampai zat terdispersi terpisah dari
medium pendispersi. Hairspray tidak dapat dibuat dengan mencampur fase
terdispersi dan medium pendispersinya saja melainkan membutuhkan bahan
pendorong/propelan aerosol lain yang biasanya digunakan adalah CFC.
Selain mempunyai
sifat seperti sol liofob, hairspray juga mempunyai sifat seperti efek Tyndall
dan gerak Brown. Efek Tyndall
adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan
sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan
cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi
karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar
untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Efek Tyndall dapat digunakan
untuk membedakan dispersi koloid dan suatu larutan biasa karena atom, molekul
kecil, maupun ion yang berada dalam suatu larutan tidak menghamburkan cahaya
secara jelas dalam contoh-contoh yang tebalnya tak seberapa.
Sedangkan gerak
Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus
tapi tidak menentu (gerak acak atau tidak beraturan). Jika diamati dengan
mikroskop ultra, maka akan terlihat bahwa partikel-partikel tersebut akan
membentuk zigzag. Pada hairspray yang memiliki medium pendispersi gas,
pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan
partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala
arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi
cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang
menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau
gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown
yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin
lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit
diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair
dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin
tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki
partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari
partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya,
semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
Cara pembuatan
hairspray (aerosol cair) harus memperhatikan komponen-komponen berikut:
1.
Wadah
Wadah aerosol,
harus dapat memberikan keamanan tekanan yang maksimum dan harus tahan karat,
wadah biasanya dibuat dari kaca, plastic atau logam. Wadah kaca harus dapat memberikan
keamanan tekanan maksimum dan tahan tekanan. Plastic dapat di gunakan untuk
melapisi wadah kaca untuk meningkatkan karakteristik keamanan atau untuk
melapisi wadah yang terbuat dari logam guna memperbaiki daya tahan. Logam yang
sesuai meliputi baja yang tahan karat.
2.
Propelan
Propelen
berfungsi memberikan tekanan yang di butuhkan untuk mengeluarkan bahan dari
wadah dan dalam kombinasi dengan komponen lain mengubah bahan kebentuk fisik
yang di inginkan. Sebagai propelan digunakan gas yang di cairkan atau gas yang
di mampatkan, misalkan hidrokarbon, CFC. Sistem propelan yang baik harus
mempunyai tekanan uap yang tepat dan sesuai.
3.
Kosentrat mengandung zat aktif
Kosentrat zat
aktif mengunakan pelarut pembantu untuk memperbaiki kelarutan zat aktif atau formulasi
dalam propelan misalnya etanol, propilenglikol.
4.
Katup
Katup berfungsi
mengatur aliran zat terapetik dan propelan dari wadah karakteristik aerosol di
pengaruhi oleh ukuran, jumlah dan lokasi lubang. Bahan yang di gunakan untuk
pembuatan katup harus inert terhadap formula yang di gunakan. Kompenen katup
umumnya plastik karet baja tahan katat.
5.
Penyemprot atau actuator
Penyemprot atau
actuator adalah alat yang di letakan pada batang katup aerosol yang jika
ditekan, membuka katup dan mengatur semprotan yang mengandung obat ke daerah
yang di inginkan.
Pembuatan hairspray
(aerosol cair) di lakukan dengan peroses pendinginan dan pengisian dengan
tekanan.
a.
Proses pengisian dengan pendinginan:
Kosentrat
(umumnya di dinginkan sampai suhu di bawah 0oC) dan propelan dingin
yang telah di ukur di masukan ke dalam wadah terbuka. Katup menyemprot kemudian
di pasang pada wadah hingga membentuk tutup kedap tekanan, Selama interval
penambah propelan dan pemasangan katup terjadi penguapan propelan yang cukup
untuk mengeluarkan udara dari wadah.
b.
Proses pengisian dengan tekanan:
Hilangkan
udara dalam wadah dengan cara penghampaan atau dengan menambah sedikit
propelan, isikan konsentrat ke dalam wadah,tutup kedap wadah. isikan propelan
melalui lubang katup dengan cara penekanan, atau propelan dan biarkan mengalir
di bawah tutup katup, kemudian katup di tutup (pengisian di bawah tutup). Pengendalian
proses pembuatan biasanya meliputi pemantauan formulasi yang sesuai dan bobot
pengisian propelan serta uji tekanan dan uji kebocoran pada produk akhir
aerosol.
Sumber:
Anonim. 2011.
Sistem Koloid.(online) http://id.wikipedia.org/wiki/sistem_koloid.html.
diakses pada 15 nopember 2014, 15.46.
Ardian. 2012.
Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan
Sehari-hari. (online) http://ardiankerenbanget25.blogspot.com.
Diakses pada 15 nopember 2014, 15.18.
Riza, Fatma.
2011. Koloid pada Hairspray. (online)
http://membukajendelasains.blogspot.com/2011/04/koloid-pada-hairspray.html?m=1.
Diakses pada 11 nopember 2014, 19.37.
3 komentar:
artikelnya bagus, menjelaskan tentang koloid yang ada pada hairspray. sangat membantu bagi saya, makasih :)
waahh.. artikelnya sangat membantu bagi saya.. makasih mbk :)
wahh artikelnya sangat membantu saya. dan mudah dipahami. thanks yaaa:*)
Posting Komentar