JEMBATAN CAIR, KEAJAIBAN FISIKA

JEMBATAN CAIR, KEAJAIBAN FISIKA

Jembatan yang terbuat dari zat cair? Bukan sulap bukan sihir, sebab itu bisa dibuat dengan ilmu fisika. Sebuah tim peneliti dari Austria mendemonstrasikan bahwa kini kita dapat membangun jembatan yang tersusun dari zat cair. Dalam percobaan tersebut, tim ini berhasil memperagakan sebuah jembatan yang tersusun dari air murni yang telah didestilasi tiga kali. Mereka juga menghubungkan celah sepanjang 2,5 centimeter hingga selama 45 menit, seakan melawan pengaruh gaya gravitasi. Sepintas hal ini terdengar seperti sihir, walaupun jelas hanyalah rekayasa fisika. Lantas, apa rahasianya?

Tegangan tinggi
Salah satu kunci dalam percobaan tersebut adalah pemakaian tegangan listrik yang tinggi. Tim tersebut menempatkan air murni yang akan dijadikan jembatan itu di dalam dua buah gelas kaca, kemudian sepasang elektroda diletakkan di dalamnya. Kedua gelas kaca diletakkan berdekatan namun tidak berhimpitan. Dalam waktu hanya seperseribu detik setelah perbedaan tegangan sebesar 25 ribu volt diterapkan melalui sepasang elektroda tersebut, air di dalam salah satu gelas kaca merambat cepat ke tepian dan secepat kilat melompat melewati celah di antara kedua gelas kaca.

Apa yang menyebabkan tegangan tinggi tersebut mampu melontarkan air melompati celah dan lalu menjaga “jembatan cair” tidak runtuh dipengaruhi gravitasi? Saat ini belum ada yang mengetahuinya dengan pasti. Walaupun begitu, beberapa kesimpulan awal sudah bisa ditarik dari percobaan itu.

Secara kimiawi sebuah molekul air dilambangkan dengan kode H2O. Ini karena memang molekul air terdiri dari dua atom hidrogen (H) yang bermuatan positif dan sebuah atom oksigen (O) bermuatan negatif. Saat genangan air murni dipengaruhi oleh medan listrik, seperti saat tegangan tinggi diterapkan pada percobaan di atas, maka molekul-molekul air akan berjejer rapih dan saling bergandengan: atom-atom hidrogen tertarik ke elektroda bermuatan negatif sementara atom oksigen menjurus ke elektrode positif. Selama ini hal ini sudah diketahui berlaku pada tingkat molekuler, akan tetapi belum pernah diperagakan sebelumnya pada tingkat makroskopik seperti pada percobaan jembatan cair di atas.

Untuk menguji hipotesa ini, tim peneliti yang sama kemudian menggunakan sebatang kaca yang telah lebih dulu diberi muatan listrik. Ternyata memang medan listrik dari batang kaca mampu membuat bentuk jembatan cair itu berubah dari lurus menjadi melengkung mendekati batang kaca.

Air Mengalir Dalam Air
Di antara pengukuran lain yang dilakukan, tim tersebut juga mengukur variasi kepadatan cairan di sepanjang “jembatan dari air” yang terbentuk.

Mereka menggunakan metode optik yang umum disebut ‘visualisasi Schlieren’ . Dalam metode ini, berkas-berkas cahaya dilewatkan tegak lurus terhadap “jembatan dari air” dan kemudian melewati tepian sebuah silet tajam sebelum mencapai detektor cahaya. Jika kepadatan cairan di sepanjang jembatan itu seragam nilainya, maka semua berkas cahaya akan melewati tepian silet dan tertangkap oleh detektor. Akan tetapi, jika ada variasi kepadatan cairan pada jembatan itu, variasi itu akan membelokkan dan mengganggu jalan sebagian berkas cahaya yang lewat, sehingga total berkas yang tertangkap detektor menjadi berkurang.

Dengan metode tersebut, tim dari Austria itu menemukan bahwa kepadatan cairan pada jembatan memang tidak seragam, di mana sisi bagian dalam dari jembatan lebih padat daripada sisi luarnya. Selain itu, variasi kepadatan cairan tersebut tidaklah statis, melainkan mengalir dari gelas kaca yang satu ke yang lainnya. Sekedar sebagai analogi, anda bisa membayangkan sebuah kabel ko-axial (walaupun analogi ini tidaklah sangat akurat karena kedua fenomena ini berasal dari hukum fisika yang berbeda) di mana kabel di lingkaran dalam mengalirkan arus listrik sedangkan kabel di lingkaran luar hanyalah membantu menyalurkan aliran itu. Begitu juga, dalam “jembatan cair” ini, molekul air yang mengalir adalah molekul-molekul di sisi dalam, sedangkan molekul-molekul di sisi luar hanyalah diam dan membantu aliran molekul-molekul di sisi dalam jembatan.

Untuk Apa Selanjutnya?
Tim dari Austria itu ingin mempelajari dengan lebih detil bagaimana sesungguhnya struktur molekul-molekul yang membentuk “jembatan cair itu. Untuk itu mereka merencanakan percobaan lanjutan yang akan menggunakan sinar-X.

Selain untuk menjawab keingintahuan secara ilmu fundamental, percobaan ini juga punya potensi aplikasi yang besar. Salah satunya berkaitan dengan bidang mikrofluida , di mana cairan-cairan dengan volume sangat kecil dikendalikan dengan presisi dan diteliti dengan akurat, baik untuk pendeteksian biologis, medis, maupun lingkungan.

Saat ini masih banyak kendala yang perlu dipecahkan sebelum sebuah aplikasi nyata bisa diperoleh. Salah satunya adalah bahwa jembatan cair ini tidak bisa bertahan jika air murni yang telah didestilasi tiga kali tersebut dikotori oleh debu dan partikel. Akibat muatan-muatan tambahan yang dibawa oleh debu dan partikel itu, maka jembatan cair itu akan dilewati arus listrik yang semakin tinggi.

Suhu pada jembatan itu ikut meningkat, dan jembatan akan runtuh karena gerakan acak molekul-molekul air mengalahkan efek medan listrik yang telah menjajarkannya dengan rapi. Walaupun begitu, bukan tidak mungkin percobaan-percobaan berikutnya akan memunculkan kejutan dan gagasan baru yang akan memecahkan kendala di atas.

sumber: http://budakfisika.blogspot.com/2008/11/jembatan-cair-keajaiban-fisika.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

METABOLIT SEKUNDER TANAMAN KENIKIR DAN TANAMAN BENALU

METABOLIT SEKUNDER TANAMAN KENIKIR DAN TANAMAN BENALU

A.    Manfaat dan Khasiat Tanaman Kenikir
Kenikir merupakan tanaman perdu yang berdaun majemuk yang bersilangan dan berhadapan. Berbau khas, berbunga majemuk dan berakar tunggang. Daunnya berbentuk panjang-panjang dengan bunga berwarna kuning sedikit oranye, merah, jingga, atau kuning. Tanaman ini, termasuk dalam kelas plantae, devisi spermatophyta, kelas magnoliophyta, ordo fabales, family dari basteraceae, genus dari Cosmos, dan spesies dari C. caudatus, serta mempunyai nama ilmiah Cosmos caudatus kunth.

Kenikir sangat populer di Negara belahan Asia. Secara tradisional, penduduk di sana menggunakan tanaman ini untuk memperbaiki sirkulasi darah, pencegah penuaan dini, menurunkan panas pada tubuh, dan memperkuat tulang belakang karena kandungan kalsium yang sangat tinggi, serta menghilangkan bau mulut (napas) yang kurang sedap. Kandungan didalamnya sangat berguna bagi kesehatan tubuh kita, karena mengandung Saponin, flavonoid polifenol dan minyak atsiri, diantaranya  bisa menambah nafsu makan, memperkuat lambung,dan kandungan minyak atsirinya mampu mengusir nyamuk dan serangga lainya.
Ternyata tumbuhan yang ukuran tingginya rata-rata satu meter ini banyak sekali manfaat apabila kita konsumsi secara teratur, melalui sebuah lembaga penelitian lain yang mempelajari secara lebih dalam kandungan senyawa antioksidan kenikir, sudah ditemukan 4 senyawa kuersetin yang memang menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat, apabila  dibandingkan dengan senyawa antioksidan standar, yaitu tokoferol (vitamin E).
Daun Kenikir biasanya disantap sebagai sayuran urap, sayuran pelengkap dalam nasi pecel. Rasanya nikmat dengan bau yang khas pula. Sehingga banyak orang yang menggemari sayur daun kenikir. Daun kenikir ini mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional. Selain di santap dengan sambel pecel, kenikir juga enak disantap sebagai lalapan dengan sambal goreng tomat.
Selain itu, daun kenikir mempunyai banyak manfaat dan berkhasiat sebagai obat lemah lambung, dan penguat tulang. Daun kenikir mengandung 3 persen protein, 0.4 persen lemak dan karbohidrat serta kaya dengan kalsium dan vitamin A.
Para peneliti sepakat bahwa daun kenikir mampu mencegah gangguan kanker pada tubuh manusia, hal itu erat berkaitan dengan kerja senyawa antioksidan dalam mencegah kerusakan sel tubuh manusia yang disebabkan oleh radikal bebas yang berkeliaran bebas di sekitar manusia. Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dari Universitas Negeri Yogyakarta menemukan bahwa ekstrak daun kenikir (Tagetes erectus) bisa sebagai alternatif antibakteri Staphylococcus epidermis pada deodorant “parfume spray”.
Disamping daunnya, ternyata bunga kenikir juga mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh. Bunga kenikir yang ditumbuk, lalu ditambah dengan cuka dapat digunakan sebagai tapal. Dengan penggunaan yang rutin, tapal bisa digunakan sebagai obat gondong juga pembrngkakan pada payudara. Selain bermanfaat sebagai obat, bunganya dapat digunakan sebagai pengusir serangga dengan aromanya yang khas dan menyengat.
B.    Manfaat dan Khasiat Tanaman Benalu
            Tanaman ini, termasuk dalam kelas plantae, devisi magnoliophyta, kelas magnoliophyta, ordo santalales, family dari Loranthaceae, genus dari Loranthus jacq., dan mempunyai nama ilmiah Loranthus.           Tanaman Benalu berkembang dan hidup sebagai parasit dan menempel pada dahan-dahan pohon kayu lain dan mengisap mineral yang larut dalam pohon kayu. Tumbuhan dan pohon yang ditempeli benalu banyak juga yang mati. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis. Biji tumbuhan ini pada buahnya menghasilkan getah seperti lem berbentuk jeli yang lengket.

           Berbeda dengan tanaman yang umumnya, tanaman benalu tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan media tanah. Benalu memiliki bunga yang berkelamin tunggal, biji buah yang mengandung getah.
           Penyebaran tumbuhan ini terjadi dibantu oleh burung, apabila burung memakan buah dan bijinya lalu mengekskresikan pada dahan pohon, bijinya yang lengket akan menempel pada dahan pohon selanjutnya akan berkecambah dan benalu muda mulai tumbuh.
           Tanaman benalu, yang awalnya dianggap parasit bagi sebuah tanaman yang ditumpanginya ternyata memiliki khasiat bagi pengobatan yang cukup baik. Jenis tanaman ini biasanya menumpang hidup di pohon lain terutama pohon yang besar. Biasanya tanaman benalu ini hidup di pohon belimbing, duku, mangga, dll. Dengan perbedaan cara hidup, maka tanaman ini juga memiliki nama yang berbeda, tergantung dari siapa induk yang ia tumpangi. Seperti benalu pada pohon Mangga Dendropthoe  petandra. Selain itu benalu yang memiliki induk pada pohon duku dinamakan  Lorhantaceae dendrophtoe.
           Dalam proses kehidupan tanaman benalu, tumbuhan ini menggrogoti  sel tumbuhan inang. Idiom benalu sebagai pengobatan biasanya tidak digunakan tunggal, dia perlu dibantu oleh bantuan rempah-rempah lain sebagai beberapa jenis pengobatan terutama kanker. Untuk penyembuhan pada kanker, tanaman jenis ini berfungsi pada bagian menumpas sel kanker yang akan menyebar (bukan bagian akar), sehingga tanaman ini mampu dalam pengobatan kanker, jika dengan tepat.
1.   Senyawa Aktif Benalu
Senyawa aktif dalam teh benalu ini mengandung querstrin, alkaloida, saponin, flavonoid, dan tanin. Setiap kandungan ini memang sangat tergantung dari jenis pohon induk yang dia tumpangi.

2.   Zat yang Dikandung, Komposisi, dan Khasiat Obat dari Tanaman Benalu
Secara umm tanaman benalu berkhasiat sebagai obat campak. Untuk tanaman benalu yang menempel pada pohon jeruk nipis (Citrus aurantifolia dari famili tumbuhan Rutaceae) dapat digunakan sebagai ramuan obat untuk penyakit amandel dan jenis tanaman benalu yang menempel pada teh sering dipakai sebagai obat anti kanker.
3.   Cara Mengola dan Meramu Benalu:
a.       Untuk Megobati Penyakit Campak
1)      Siapkan 1-2 batang benalu, dan adas pulasari secukupnya
2)      Tumbklah semua bahan tadi sampai halus
3)      Gunakanlah sebagai bedak bagi yang menderita penyakit campak.
b.      Untuk Mengobati Penyakit Tumor da Kanker
1)      Siapkan sebanyak 1-2 batang benalu yang menempel pada 1 pohon teh, 1 batang rumput alang-alang, dan adas palawaras secukupnya.
2)      Rebuslah semua bahan tadi dengan 3 gelas air
3)      Tunggulah sampai mendidih,
4)      Saringlah hasilnya
5)      Minumlah sekali sehari ½ gelas.
c.       Untuk Mengobati Sakit Amandel
1)      Siapkan 1 batang benalu yang menempel pada 1 pohon jeruk nipis, dan adas palawaras secukupnya.
2)      Rebus kedua bahan tersebut dengan 3 gelas air sampai mendidih
3)      Saringlah hasilnya
4)      Minumlah 1 kali sehari ½ gelas.









DAFTAR PUSTAKA

Amoy. 2013. Manfaat Daun Kenkir Untuk Kesehatan. http://www.manfaatnya.com/manfaat-daun-kenikir-untuk-kesehatan/, diakses pada 16 April 2014 pukul 22.15
Anonim, 2013. Benalu Seputar Informasi Tanaman Parasit Sejuta Manfaat. http://ijemherbal.com/rempah/benalu/benalu-seputar-informasi-tanaman-parasit-sejuta-manfaat/, diakses pada 16 April 2014 pukul 21.56
Dleopiq. 2013. Manfaat dan Khasiat Daun Kenikir. http://dloepiq.blogspot.com/2013/01/manfaat-dan-khasiat-daun-kenikir.html, diakses pada 16 April 2014 pukul 22.18

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS